Uni Eropa, Kamis
(6/3/2014) membekukan aset presiden terguling Ukraina, Viktor
Yanukovych, mantan PM Mykola Azarov, 16 mantan menteri, sejumlah
pebisnis dan pejabat keamanan.
Aset semua mantan petinggi dan
sejumlah pebisnis Ukraina itu dibekukan atas dasar tindak pidana
penipuan. Seluruh 18 nama itu termasuk dalam daftar orang-orang yang
tengah diselidiki di Ukraina terkait dengan penggelapan uang negara dan
pemindahannya secara ilegal ke luar Ukraina.
Di antara nama-nama
itu terdapat dua putra Yanukovych. Mereka adalah Oleksandr Yanukovych,
seorang dokter gigi yang menggunakan kekuasaan ayahnya untuk menumpuk
kekayaan hingga 500 juta dolar.
Satu anak Yanukovych lainnya
adalah Viktor Yanukovych Jr yang adalah anggota parlemen. Putra mantan
PM Azarov, Oleksii juga termasuk nama petinggi Ukraina yang asetnya
dibekukan Uni Eropa.
Sanksi Uni Eropa ini, untuk tahap pertama,
berlaku selama 12 bulan. Penerapan sanksi ini ditujukan agar pemeritahan
baru Ukraina bisa mengumpulkan kembali uang negara yang diduga telah
digelapkan.
Sementara itu, pemerintah Swiss sudah terlebih dahulu
memerintahkan pembekuan aset Yanukovych dan putranya Oleksandr dan 18
mantan menteri serta pejabat tinggi lain Ukraina.
Langkah serupa
juga diambil Liechtenstein, sementara Austria mengumumkan langkah hukum
terhadap 18 nama yang diduga melakukan pelanggaran HAM dan terlibat
dalam korupsi.
Para menteri luar negeri Uni Eropa telah
memutuskan 20 Februari sebagai tenggat waktu untuk menerapkan sanksi
terhadap para pejabat Ukraina yang diduga bertanggung jawab atas
kekerasan berdarah terhadap para pengunjuk rasa beberapa waktu lalu.
No comments:
Post a Comment